Siklus Hidup Produk Starbucks Coffee
Starbucks adalah sebuah kedai kopi yang sudah banyak
sekali cabang cabangnya di berbagai Negara. Starbucks Corporation adalah sebuah
jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington.
Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai
di 44 Negara. Strabucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman
dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan bijih kopi. Melalui
divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga
memasarkan buku, musik, dan film. Saya akan mendeksripsikan siklus hidup produk tersebut yang saat ini sedang sangat di minati masyarakat luas.
Siklus Hidup produk biasanya ada 4 tahapan yaitu tahap yang pertama:
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
3. Tahap Kematangan (Maturity)
4. Tahap Penurunan (Decline)
Nah saya akan menjelaskan bagaimana Starbucks Coffee Company ini melewati satu satu dari tahap di atas.
1. Tahap Perkenalan (Introduction).
Menurut tahap
siklus hidup produk, yaitu tahap pertama adalah tahap perkenalan. Pada awal perkenalannya starbucks hanya menjual biji
kopi yang telah dipanggang, kopi bubuk dan alat-alat pemanggangan di sebuah
toko kecil di Seattle, Wasington. Awalnya perusahaan ini berjalan dengan baik,
tetapi berbagai hal mulai berubah di tahun 80-an. Penjualan yang masih rendah
dan masih belum banyak orang tahu akan produk ini juga menjadi kesulitan di
tahun tahun pertama.
Salah satu
pendiri starbucks menjual habis sahamnya dan akhirnya tinggal hanya 2 pendiri.
Lalu pada tahun berikutnya seorang salesman perlengkapan plastik mengamati
banyaknya termos plastik yang dibeli Starbucks dari Hammarplast, perusahaan
tempatnya bekerja. Dan satu tahun berikutnya salesman itu di angkat menjadi
kepala bagian pemasaran, Howard Schultz
namanya. Setelah itu Schultz langsung di kirim ke Milan, Italia untuk
menghadiri pameran perabot. Ketika sampai ia langsung jatuh cinta pada kopi di
Italia. Dan ia juga mengamati tentang cafe adalah tempat ngobrol atau menikmati
kesendirian selagi menghirup kopi pada lingkungan yang nyaman.
Schultz
mendapatkan ide besar. Bagaimana jika menciptakan tempat gathering
komunitas-komunitas seperti kedai kopi di Italia itu di Amerika Serikat. Pada
tahun berikutnyamanejer pemasaran itu mempunyai suatu visi untuk menciptaan
kembali sihir dan romansa di balik kedai kopi Italia, dan ingin menguji konsep
penjualan espresso di luar Italia. Namun ide Schultz tidak diterima baik oleh
pendiri lainnya, Baldwin. Baldwin tidak siap untuk memasuki bisnis rumah makan,
tidak ada suatu hal pun yang mengalihkan perhatiannya dari rencana awal untuk
menjual biji kopi utuh. Tetapi ia membiarkan Schultz mencoba membuka kedai
espresso kecil di sudut salah satu tokonya. Akhirnya Il Giornale dan Starbucks
Mengambil jalan yang berbeda. Walaupun bukan menjadi satu produk namun disini
lah modifikasi produk atau perubahan produk dari starbucks terjadi.
Il
Giornale dan Starbucks Coffe sama sama mencapai suksesnya di tahap perkenalan.
Starbucks yang membuka cabang ke 6 nya di pusat kota Seattle langsung Hitz di
kalangan masyarakat. Namun Il Giornale tidak kalah Hitz nya dengan hanya satu
pendiri mengembang bisnisnya, took yang baru itu bisa lebih melayani 700
pelanggan per harinya. Sangat cepat perkembangan tahap perkenalan ini.
Beberapa tahun
kemudian pemilik Starbucks Coffee Company memutuskan untuk menjual bisnis kopi
mereka, beserta nama, pada suatu kelompok investor lokal. Schultz mengumpulkan
dana dengan meyakinkan investor-investor itu dengan visinya bahwa mereka bisa
membuka 125 outlet dalam lima tahun berikutnya. Ia juga mengubah logo Il
Giornale, gambar putri duyung telanjang dada, menjadi suatu figur yang lebih
bisa diterima secara umum. Nama perusahaan juga diubah dari Il Giornale ke
Starbucks, dan akhirnya ia mengkonversi enam toko pemanggangan (roasting)
Starbucks menjadi kedai-kedai kopi yang rapi dan nyaman.
2. Tahap Pertumbuhan (Growth).
Pada tahap ini
artinya bahwa suatu produk sudah bisa diterima di masyarakat dan tinggal
melanjutkan ke tahap selanjutnya. Di tahap ini Starbucks Coffee barulah memulai
bentuknya. Dengan membuka 17 toko, perusahaan berekspansi dengan cepat menuju
kota-kota yang lain di Amerika Serikat. Semakin berjalannya tahun Starbucks
memperluas bisnis nya melalui pesanan katalog lewat pos dan mendapatkan lisensi
membuka toko di airport dan berekspansi lebih lanjut ke negara bagian
California.
Di tahap ini penjualan
produk Starbucks sudah cukup tinggi dan sudah banyak juga masyarakat yang tahu.
Bahkan mereka ingin membuka cabang yang lebih banyak lagi. Artinya sudah tidak
perlu lagi promosi yang begitu besar agar masyarakat tahu produk ini. Dan juga
prosuk starbucks ini sudah menambahkan kelengkapan produknya atau
memvariatifkan produknya.
3. Tahap Kematangan (Maturity).
Pada tahap ini
adalah tahap tertinggi dari sebuah perusahaan yang memasarkan produknya. Dalam
bahasa informalnya adalah tahap sukses. Tahap ini biasanya banyak ternyadi Diversifikasi produk, yang artinya
starbucks tidak cukup hanya sebagai kedai kopi, Starbucks memulai beberapa
perluasan produk dan merek yang lain. Misalkan menawarkan kopi Starbucks di
penerbangan United Airlines, menjual teh premium melalui Tazo Tea Company yang
dimiliki Starbucks, menggunakan Internet untuk penawaran langsung sebagai
pilihan untuk membeli kopi Starbucks secara online, mendistribusikan biji utuh
dan kopi bubuk melalui supermarket, memproduksi es krim kopi premium bersama
Dreyer's, menjual CD di toko eceran Starbucks.
Sukses Starbucks
sebagian besar dicapai melalui pengiklanan dari mulut ke mulut, dan hal ini
membuat namanya menjadi kata yang populer. Sejarah Starbucks menunjukkan
bagaimana sebuah toko roasting kopi regional berskala kecil, penjual biji kopi,
menjadi sebuah perusahaan internasional dengan lebih dari 9.000 lokasi di 34
negara yang melayani 20 juta pelanggan lebih dalam waktu seminggu. Dan member contoh
nyata pula pada Siklus hidup produk.
Siklus hidup
produk tidak hanya berenti sampai disini, masih ada satu tahap lagi. Tahap
selanjutnya adalah terusan dari tahap kematangan ini. Jika perusahaan tidak
dapat mempertahankan kesuksesannya pada tahap ini, mungkin perusahaan tersebut
akan melanjutkan siklus hidup produknya pada tahap selanjutnya.
4. Tahap Penurunan (Decline).
Tahap penurunan,
tahap ini adalah tahap kebangkrutan dalam bahasa informalnya atau tahap
penurunan pemasaran atas subuah produk. Yang artinya produk tersebut sudah
mulai tidak diminati masyarakat. Sebenarnya Starbucks Company juga pernah
sampai pada tahap penurunan ini, pada saat pemilik Starbucks menjual tokonya
pada Investor. Namun Schultz yang melihat kesempatan besar pada produk
starbucks ia mengumpulkan dana dan menyakinkan investor investor bahwa
starbucks bisa berkembang.
Schultz
mengambil tidakan strategi dalam mengatasi atau menanggulangi tahap penurunan
dengan membangkitkan kembali Starbucks Coffee yang hampir saja bangkrut, dengan
memodifikasi produk dan merubah tampilan Starbucks yang baru tanpa mengubah
bentuk awal Starbucks yang awalnya adalah hanya menjual biji kopi utuh.
Namun Starbucks
Coffee sampai saat ini yang banyak dikeluhkan masyarakat, terutama masyarakat
Indonesia adalah harga yang terlalu mahal hanya untuk satu cup Coffee. Karena
Starbucks Company ini mematok harga dengan mengikuti kurs mata uang. Dan juga
daftar harga tidak tersedia pada tokonya. Jadi pelanggan yang ingin memesan
mungkin agak sedikit bingung karena tidak tahu harganya.
Kekurangan ini
jika tidak di tanggapi secara segera di takutkan pelanggan akan berpaling ke
kedai coffee lainnya yang berfasilitas sama namun dengan harga yang lebih
terjangkau.
Itulah penjelasan saya atas Siklus hidup produk yang saya implementasikan pada produk starbucks. Semoga artikel ini dapat member informasi pada Anda.
Sumber:
http://worldblog-id.blogspot.com/2011/12/asal-usul-sejarah-berdiri-perusahaan.html
http://lordbede.blogspot.com/2012/01/starbucks-indonesia.html
Catatan Dasar Pemasaran.
thankyou...sangat membantu sekali
ReplyDelete